Tulisan ini saya angkat dari blog Sdr. Ahmad Juhaidi (ahmad-juhaidi.blogspot.com) dengan judul: Islam Politi or Primordialisme.
........................
Mengapa urang Nagara (tiga kecamatan) merasa berbeda dengan urang kandangan (tujuh kecamatan)?
Jika melihat sejarah tanah Banjar, Nagara punya hubungan yang erat
dengan Negara Daha, sebuah kerajaan penerus Negara Dipa. Negara Dipa
memindah pusat kerajaan dari Amuntai ke Nagara sekarang sekitar tahun
1530 di era Pangeran Suryanata dan Junjung Buih. Kerajaan itulah yang
menaklukan masyarakat di sekitar Batang Hamandit, yang sekarang mungkin
wilayah tujuh kecamatan (Loksado, Padang Batung, Simpur, Sungai Raya, Kandangan, Kalumpang, dan Telaga Langsat).
Dengan demikian, Nagara telah menancapkan hegemoni sejak era Negara
Dipa. Oleh karena itulah, urang Nagara merasa dalam posisi yang lebih
“mulia” daripada urang Kandangan yang telah mereka jajah di masa lalu.
Nagara yang berada dalam lingkaran kuasa kerajaan Negara Daha
menciptakan perasaan berbeda, untuk tidak menyebut eksklusif, masyarakat
Nagara dengan masyarakat Kandangan. Selain itu, secara garis keturunan,
masyarakat Nagara merupakan keturunan masyarakat yang lebih beradab,
masyarakat kota: Negara Dipa, dari pada masyarakat Kandangan wilayah
pegunungan.
Fragmentasi Nagara dan Kandangan dalam komunitas masyarakat HSS tersebut sangat jelas tergambar dalam organisasi mahasiswa di Banjarmasin dan bagamana mereka mengidentifikasi. Asrama mahasiswa selalu ada asrama HSS dan asrama Nagara. Dua asrama itu cukup menggambarkan betapa perbedaan telah diciptakan. Urang Nagara jika menjawab pertanyaan ”dari mana asal”, selalu menjawab ”Nagara”, bukan urang Kandangan. Jika melihat hal tersebut, HSS akan menjadi arena pertarungan semangat primordialisme Nagara vis a vis Kandangan beberapa tahun ke depan.
(Islam Politi or Primordialisme_Ahmad Juhaidi_Juni2013)
Fragmentasi Nagara dan Kandangan dalam komunitas masyarakat HSS tersebut sangat jelas tergambar dalam organisasi mahasiswa di Banjarmasin dan bagamana mereka mengidentifikasi. Asrama mahasiswa selalu ada asrama HSS dan asrama Nagara. Dua asrama itu cukup menggambarkan betapa perbedaan telah diciptakan. Urang Nagara jika menjawab pertanyaan ”dari mana asal”, selalu menjawab ”Nagara”, bukan urang Kandangan. Jika melihat hal tersebut, HSS akan menjadi arena pertarungan semangat primordialisme Nagara vis a vis Kandangan beberapa tahun ke depan.
(Islam Politi or Primordialisme_Ahmad Juhaidi_Juni2013)
2 komentar:
kunjungi situs baru ahmad-juhaidi.com ditunggu tulisan tentang kalangan hadangan dan perajin besi nagara
Terima kasih sudah berkunjung Pak, Insya Allah ulun coba nanti menulis tentang tema yang pian maksud.
Posting Komentar