Social Icons

Pages

Rabu, 30 Mei 2018

Ketika Urang Nagara merasa beda dengan Urang Kandangan

Tulisan ini saya angkat dari blog Sdr. Ahmad Juhaidi (ahmad-juhaidi.blogspot.com) dengan judul: Islam Politi or Primordialisme.
 ........................
Mengapa urang Nagara (tiga kecamatan) merasa berbeda dengan urang kandangan (tujuh kecamatan)?

Jika melihat sejarah tanah Banjar, Nagara punya hubungan yang erat dengan Negara Daha, sebuah kerajaan penerus Negara Dipa. Negara Dipa memindah pusat kerajaan dari Amuntai ke Nagara sekarang sekitar tahun 1530 di era Pangeran Suryanata dan Junjung Buih. Kerajaan itulah yang menaklukan masyarakat di sekitar Batang Hamandit, yang sekarang mungkin wilayah tujuh kecamatan (Loksado, Padang Batung, Simpur, Sungai Raya, Kandangan, Kalumpang, dan Telaga Langsat).


Dengan demikian, Nagara telah menancapkan hegemoni sejak era Negara Dipa. Oleh karena itulah, urang Nagara merasa dalam posisi yang lebih “mulia” daripada urang Kandangan yang telah mereka jajah di masa lalu. Nagara yang berada dalam lingkaran kuasa kerajaan Negara Daha menciptakan perasaan berbeda, untuk tidak menyebut eksklusif, masyarakat Nagara dengan masyarakat Kandangan. Selain itu, secara garis keturunan, masyarakat Nagara merupakan keturunan masyarakat yang lebih beradab, masyarakat kota: Negara Dipa, dari pada masyarakat Kandangan wilayah pegunungan.

Fragmentasi Nagara dan Kandangan dalam komunitas masyarakat HSS tersebut sangat jelas tergambar dalam organisasi mahasiswa di Banjarmasin dan bagamana mereka mengidentifikasi. Asrama mahasiswa selalu ada asrama HSS dan asrama Nagara. Dua asrama itu cukup menggambarkan betapa perbedaan telah diciptakan. Urang Nagara jika menjawab pertanyaan ”dari mana asal”, selalu menjawab ”Nagara”, bukan urang Kandangan. Jika melihat hal tersebut, HSS akan menjadi arena pertarungan semangat primordialisme Nagara vis a vis Kandangan beberapa tahun ke depan.


(Islam Politi or Primordialisme_Ahmad Juhaidi_Juni2013)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

kunjungi situs baru ahmad-juhaidi.com ditunggu tulisan tentang kalangan hadangan dan perajin besi nagara

MAHYUDI mengatakan...

Terima kasih sudah berkunjung Pak, Insya Allah ulun coba nanti menulis tentang tema yang pian maksud.

Ampun Blog

Foto Saya
Lahir dan dibesarkan di Nagara jadi sebuah alasan saya harus menulis tentang tanah kelahiran, tumpah darah, dan juga warisan nenek moyang. Ada banyak hal menarik yang bisa kita "ungkai" dari banua Daha tercinta. Dari sejarahnya yang tua, budaya, tata ruang, hingga interaksi sosialnya yang khas, sangat patut untuk diabadikan melalui sebuah catatan yang bisa dibaca setiap orang kapan dan dimanapun. Untuk itulah Blog sederhana ini mencoba meraih celah melalui tulisan yang sederhana pula. Dengan segala kefakiran ilmu, penulis berusaha mengungkapkan ide dan gagasan juga pengalaman yang dimiliki.
 
 
Blogger Templates