Social Icons

Pages

Featured Posts

Selasa, 25 Juni 2019

Dari Nagara, Produser Fim ini menaklukkan Ibukota


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - TIDAK ada istilah puas dalam diri Johansyah Jumberan. Setelah menggebrak layar lebar lewat dua film Catatan Akhir Kuliah yang ditayangkan pada 2015 dan The Chocolatier Chance yang ditayangkan pada 2017, dia kembali memproduksi film terbaru berjudul Love Reborn: Komik Musik dan Kisah Masa Lalu.

Film bergenre drama komedi ini bakal ditayangkan di bioskop-bioskop pada akhir Mei 2018 nanti.

Namun bukan soal film yang akan dibahas, tapi sosok dan kiprah Johansyah dalam menyemarakkan dunia film Indonesia.

Johansyah adalah pemilik Darihati Films.Hebatnya, dia adalah orang asli Banua. Dia lahir dan dibesarkan di Nagara, Hulu Sungai Selatan.

Sebelum sukses sebagai produser film, Johan –demikian panggilan akrabnya-- harus melalui berbagai rintangan. Mulai dari keterbatasan dana, menggadaikan mobil pribadi hingga hasil karyanya tidak pernah ditayangkan karena bermasalah.

Rabu, 12 Juni 2019

NAGARA ITU UNIK, BRO


Postingan kali ini mencoba mengungkap ragam alasan kenapa anda harus bangga jadi urang Nagara?

(pernah saya jadikan status facebook tertanggal 9 Juni 2019 dan sampai posting ini saya buat status tersebut sudah dishare sebanyak 60 kali).

PASAR NEGARA_meskipun tergolong pasar kecamatan, tapi selalu buka tiap hari. Beda dengan pasar kecamatan lain yang kebanyakan digelar seminggu sekali. Bangunannyapun cukup megah dengan banyak jenis barang yang dijual.




PENGADILAN AGAMA NEGARA_mestinya pengadilan ini hanya terdapat di Kabupaten. Tapi karena sejarahnya yang unik, pengadilan yang dulunya bernama “Kerapatan Qadhi” ini tetap dipertahankan berada di Nagara sampai sekarang.

BALAI DIKLAT INDUSTRI KAYU DAN LOGAM NAGARA_suatu kebanggaan tersendiri Balai pendidikan dan pelatihan ini dibangun di Nagara. Karena di Kalimantan Selatan hanya terdapat di dua tempat, yaitu di Amuntai HSU dan di Nagara HSS. Tentu sangat beralasan dibangun di Nagara, mengingat Nagara adalah daerah kaya industri terutama logam. Dulunya Balai Diklat ini bernama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kecil Rumah Tangga Nagara (PUSLATDIK IKRT NAGARA).

Minggu, 05 Mei 2019

Hoaks Foto Nagara Tempo Dulu


Baru-baru ini beredar postingan beberapa Foto lama (Tempo dulu) di FB dan WA yang menyebutkan lokasi di Negara (Nagara) yang terpaksa harus saya luruskan agar tidak menyebar sebagai sebuah kekeliruan:

1. Jembatan Baayun Negara 


 













Aslinya foto tersebut adalah foto Jembatan Dewi (Jembatan Coen) di Banjarmasin.

















2. Dermaga Tumbukan Banyu


 











Aslinya foto tersebut adalah foto Pelabuhan Lama Banjarmasin.












Minggu, 03 Juni 2018

Sahur On The River

Terus terang saya iri melihat Banjarmasin yang pertama kali menggagas ide Sahur di atas Sungai (Sahur On The River) ini. Karena saya pikir kegiatan yang khusus diadakan di bulan Ramadhan ini sangat menarik, unik, dan mempunyai nilai positif dalam banyak hal.

Lantas saya kemudian berpikir, kenapa Nagara tidak menduplikasi kegiatan ini? Bukankah daerah kelahiran saya ini adalah negeri yang didekap aliran sungai. Nyaris seluruh pemukiman masyarakat berada di pinggiran sungai Nagara yang meliuk dari hulu ke hilir.


Dermaga/Pelabuhan Daha Selatan bisa dijadikan sebagai pusat kegiatan. Para pejabat yang berkepentingan bisa saling bersilaturrahmi dengan warga Nagara sembil menikmati sahur dengan view sungai Nagara, jembatan Andi Tajang dan Rahimin yang baru saja dipersolek dengan lampu LEDnya yang indah, Masjid Jami Ibrahim yang megah, Lanting Pelangi, juga deretan kapal klotok yang berjejer.

Tiap desa bisa ikut berpartisipasi dengan sebuah Klotok dimana di dalamnya telah disiapkan makanan dan minuman untuk sahur. Sensasi bersahur di atas bubungan kapal klotok dan di atas sungai Nagara akan terasa istimewa dan jarang dijumpai.

Jika memungkinkan sebelum kegiatan, bisa diadakan pawai sekaligus bagarakan sahur di atas sungai dengan rute yang ditentukan dengan tanpa membuat gaduh.

Saya lantas berandai-andai, jika kegiatan SAHUR ON THE RIVER ini dijadikan even tahunan saat Ramadhan, tak cuma silaturrahmi yang kita dapat, semarak bisa kita nikmati, dan budaya serta ekonomi sungai bisa kita geliat dan hidupkan dari sini. Siapa tahu, kelak even ini akan menarik orang untuk datang berwisata ke Nagara.

Tinggal Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan mau merespon atau tidak?

Jumat, 01 Juni 2018

PR 2 Januari 1949


Mengenang Peristiwa heroik Perjuangan Masyarakat Daha 2 Januari 1949, saya terkenang dengan beberapa hal yang mengusik mata dan pikiran hingga terbersit sebuah saran untuk Pemerintah Kabupaten HSS dan Pihak yang berkepentingan.

1. Tugu 2 Januari 1949

Tugu ini merupakan simbol kokoh perlawanan Urang Nagara dalam menentang dan menantang Penjajahan.

Sejauh ini kita patut mengapresiasi perhatian dari Pemkab HSS yang tiap tahun mengadakan upacara peringatan. Sejak era Bupati Muhammad Syafi’i hingga Pak Achmad Fikry, peringatan 2 Januari dilaksanakan secara khidmat sekaligus meriah. Tentu sebuah upaya yang harus kita acungi jempol untuk mengangkat kembali nilai-nilai sejarah dari Tugu yang berada di desa Hamayung RT.01 ini.

Tapi, tak sekedar diperingati, kitapun berharap Konstruksi Tugu 2 Januari tidak hanya dipersolek saat perlu dan terabaikan kemudian. 

Rasanya Tugu 2 Januari ini perlu sekali dilakukan pengangkatan mengingat kondisinya sudah tak sejajar jalan (taka bawah). Dasarnya perlu disemen atau diberi Batako karena kalau hujan becek dan kotor. Juga ada beberapa bagian Tugu yang rusak hingga perlu perbaikan.

Pemeliharaan mestinya dilakukan paling tidak dua kali setahun. Terutama sekali pengecatan Tugu dan dindingnya yang saat ini terlihat kusam. Sayangnya upaya itu barangkali tidak dilakukan, pengalaman tahun kemarin, pengecatan malah dilakukan secara swadaya yang dimotori oleh Grup Facebook Bubuhan Nagara Daha Hulu Sungai Selatan (BND-HSS). 

Ampun Blog

Foto Saya
Lahir dan dibesarkan di Nagara jadi sebuah alasan saya harus menulis tentang tanah kelahiran, tumpah darah, dan juga warisan nenek moyang. Ada banyak hal menarik yang bisa kita "ungkai" dari banua Daha tercinta. Dari sejarahnya yang tua, budaya, tata ruang, hingga interaksi sosialnya yang khas, sangat patut untuk diabadikan melalui sebuah catatan yang bisa dibaca setiap orang kapan dan dimanapun. Untuk itulah Blog sederhana ini mencoba meraih celah melalui tulisan yang sederhana pula. Dengan segala kefakiran ilmu, penulis berusaha mengungkapkan ide dan gagasan juga pengalaman yang dimiliki.
 
 
Blogger Templates