Sekitar tahun 70-80an, Desa Hamayung menjadi rahim lahirnya para qari
dan qariah di kecamatan Daha Utara. Saat itu geliat seni baca Alqur’an
mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Banyak diantaranya
yang dikirim mewakili kecamatan berkompetisi di tingkat Kabupaten.
Sayangnya di era tahun 90an dan awal tahun 2000an, kebanggaan itu
perlahan mulai berkurang seiring tidak adanya regenerasi dan kurangnya
minat anak dan remaja Hamayung belajar tartil dan tilawah.
Tahun 2017
kemarin menjadi momentum kebangkitan seni baca Alqur’an di Hamayung.
Hal ini ditandai dengan berhasilnya desa Hamayung keluar sebagai Juara
Umum pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kecamatan yang
dilaksanakan di desa Hamayung.
Setahun berikutnya tepat pada tanggal 23 April 2018, Desa Hamayung
kembali berhasil mempertahankan Juara Umum pada MTQ yang sama yang
diselenggarakan di desa Panggandingan kecamatan Daha Utara.
Semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan bahkan kalau perlu ditingkatkan dengan mengupayakan regenerasi dan pembinaan yang lebih intensif lagi.
Semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan bahkan kalau perlu ditingkatkan dengan mengupayakan regenerasi dan pembinaan yang lebih intensif lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar